A. Pengertian E-Auction
Action berasal dari bahasa inggris yang berarti lelang, pelelangan,
melelang. Sementara itu e merupakan
singkatan dari elektronik, artinya disini adalah secara online melalui
internet. E-Auction
adalah layanan lelang electronic untuk penjualan (forward auction) dan
pengadaan (reverse auction) barang antar perusahaan (Business to Business)
berbasis web (internet).
E-auction adalah layanan lelang electronic untuk
penjualan (forward auction) dan pengadaan (reverse auction) barang antar
perusahaan (Business to Business) berbasis web (internet).
E-auction negosiasi dilakukan melalui platform
online. Pemasok mendapatkan kemungkinan memperbaiki proposal mereka berdasarkan
umpan balik dari pasar (peringkat misalnya dalam negosiasi) dan dianggap
sebagai cara yang paling transparan melakukan negosiasi.
E-auction mencakup baik harga dan non-harga (tingkat
layanan, kualitas, dll) parameter untuk memastikan hasil lelang mencerminkan nilai
total keseluruhan terbaik untuk APMM.
Layanan e-Auction mulai beroperasi pada akhir 2002.
Secara bertahap modul-modul e-auction dilengkapi dengan modul-modul baru sesuai
dengan perkembangan kebutuhan pasar. Modul lengkap e-procurement (dimana
auction termsuk di dalamnya) sudah siap pada akhir 2004.
Lay out Layanan e-Auction
Penyelenggaraan suatu event e-Auction
melibatkan :
Originator : Pembeli sekaligus sebagai penyelenggara
Event Auction
Bidder : Suplier yang diundang oleh Originator
untuk mengikuti suatu event auction
Originator membuat persiapan event auction
dari terminal yang dimilikinya dengan akses melalui internet. Pada saat
pelaksanaan event auction, suplier (Vendor) melalui terminal yang berada di
lokasi remote atau di ruang khusus bidding. Setiap kegiatan yang sedang
berlangsung dalam event e-auction tersebut dapat di monitor oleh Originator
melalui terminal yang berada dalam ruang kontrol.
Standar Layanan
E-auction memiliki standar layanan sebagai
berikut :
1.
Mampu menangani forward maupun reverse Auction, mampu
menangani 8 jenis auction (English, Yankee, Multi Variable Bidding, etc.)
dengan variabel lelang beragam (price, delivery, warranty, etc ) sampai +/- 15
jenis variabel atau lebih yang ditentukan sendiri panitia lelang.
2.
Mampu menerbitkan report event auction segera setelah
event selesai dilaksanakan
3.
Mampu terhubung ke marketplace lainnya di dunia
4.
Web based
Background Business
Dalam meningkatkan profit margin di era
kompetisi yang sangat ketat saat ini, perusahaan perlu melakukan kiat-kiat
tertentu, dimana pilihannya adalah dengan meningkatkan revenue atau dengan
menekan biaya (Cost).
Ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa
reduksi biaya procurement menghasilkan profit margin yang lebih bagus daripada
profit margin yang dihasilkan dari meningkatkan sales.
Salah satu tahapan dari procurement yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam mereduksi cost adalah tahapan e-auction.
Salah satu tahapan dari procurement yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam mereduksi cost adalah tahapan e-auction.
Secara
harfiah ‘Procurement' - diambil dari kata ‘Procure' dalam bahasa Inggris yang
berarti mendapatkan atau memperoleh - berarti tindakan untuk mendapatkan atau
memperoleh. Dalam banyak bidang ‘Procurement' diartikan sebagai ‘bagian
pembelian'. Namun dalam kesempatan ini atau menurut terminologi Quantity
Surveying, ‘Procurement Method' di definisikan atau diartikan seperti tersebut
di atas.
Di banyak perusahaan atau institusi
‘Departemen Procurement' bertugas untuk mengadakan semua fasilitas yang
dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dari mulai kertas sampai kepada bangunan.
Dalam kaitannya dengan pengadaan tersebut maka akan terjadi suatu interaksi
antara permintaan dan pemenuhan permintaan tersebut. Dalam membuat suatu
permintaan tentunya ada suatu standar-standar atas permintaan tersebut, baik
yang berkaitan dengan volume, harga maupun kualitas. Untuk memenuhi permintaan
dan standar tersebut, juga diperlukan suatu cara atau metode tentang bagaimana
cara memenuhi permintaan tersebut. Metode tersebut harus dapat menjadi jalan
terbaik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta dalam rangka
pemenuhan permintaan tersebut.
Berdasarkan data pelaksanaan e-auction oleh perusahaan-perusahaan
di dunia dalam berbagai bidang usaha, diperoleh penghematan seperti dapat
dilihat pada tabel dibawah ini :
Fakta di atas menunjukkan bahwa e-auction
merupakan salah satu solusi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan untuk
memangkas biaya dalam rangka meningkatkan profitnya. Selain itu juga dapat
meningkatkan transparansi bagi perusahaan untuk mendukung Good Corporate
Governance (GCG).
Background Teknologi
e-Auction menggunakan perangkat lunak
berlisensi dari Commerce One (salah satu provider layanan e-procurement/auction
terkemuka di dunia. Untuk mengakomodasi coverage layanan yang seluas mungkin
dengan kemudahan akses, maka layanan e-Auction dibuat berbasiskan web.
Fungsionalitas dari perangkat lunak tersebut
meliputi :
·
Sourcing
·
Rfx
·
Negotiation and Award
·
Supplier performance management
·
Auction
·
Forward Auction
·
Reverse Auction
·
Source intelligence
·
Multidimensional spend analysis
·
Advance supplier performance analysis
·
Contract Management
·
Contact creation and review
·
Negotiation and award
·
Contract compliance
Segmentation,
Targetting, Positioning, Differentiation.
Segmentasi
:
Pelanggan e-Auction adalah perusahaan-perusahaan di
Indonesia yang berminat untuk mereduksi biaya proses pengadaan barang dan
jasanya.. Perusahaan dari berbagai sektor industri tersebut disegmentasikan
dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan besarnya anggaran pengadaannya dalam satu
tahun, yaitu :
•
Small :
Anggaran ≤ USD 10.000.000
•
Medium :
USD 10.000.000 < anggaran ≤ USD50.000.000
•
Large :
Anggaran ≥ USD 50.000.000
Targetting
:
Berkaitan dengan program pemerintah untuk menerapkan
budaya ‘good corporate governance’ di BUMN, maka target utama pelanggan
e-Auction adalah BUMN-BUMN besar, seperti Telkom, Garuda, Jasa Marga dll.
Targetkan berikutnya adalah perusahaan-perusahaan Minyak dan Gas dan juga
institusi financial seperti Bank Indonesia, Bank BNI dll.
Positioning
:
Layanan e-Auction diposisikan sebagai layanan dengan
coverage nasional dan global yang dapat mengakomodasi berbagai macam jenis
auction.
Differentiation
:
Produk e-Auction mempunyai keunggulan yang
membedakan layanannya dengan produk sejenis, yaitu selain dapat melakukan
forward dan reverse auction juga didukung dengan 8 jenis auction (Yankee,
English, English (No Ties), Open, Sealed, Dynamic Sealed, Dutch, Multi Variable
Bidding). Jumlah variable yang dapat diakomodasi tidak terbatas (unlimited).
Marketsize
100 perusahaan dengan anggaran belanja
pengadaan tahunan terbesar.
Market share
Sampai dengan saat ini (Juni 2004), e-Auction
telah memiliki pelanggan 4 perusahaan besar, yaitu :
•
PT. Garuda Indonesia Airways
•
PT. Telkom
•
Bank Danamon
•
Perumnas
Perusahaan lain yang menjadi prioritas utama
untuk menjadi calon pelanggan adalah :
•
Telkomsel, Bank Indonesia, Angkasa Pura I & II,
BRI, PGN, PERUMNAS, MERPATI, JASA MARGA, PT PAL Indonesia, PTPN 10, Bank
Mandiri
Prioritas berikutnya adalah perusahaan-perusahaan berikut :
•
Pupuk Kaltim, Pelindo 2, Pelindo 3, Kimia Farma, Adhi
Karya, Pupuk Iskandar Muda, Bhanda Ghara Reksa, KPC, Total Indonesie, Vico
Tahun 2004 ini ditarget dapat dijalin kontrak
dengan 15 pelanggan
Analisa Product Life Cycle
Pada saat ini (Juni 2004), e-Auction masih
berada dalam tahapan introduction. Di Indonesia layanan e-auction masih sesuatu
yang relative jarang digunakan, diperusahaan besar sekalipun. Pada tahun 2005 diharapkan
pasar mulai terbentuk, sehingga didapat pertumbuhan yang signifikan seiring
dengan lengkapnya modul e-Auction pada akhir 2004. Tahun 2006 layanan e-Auction
diperkirakan mencapai puncak pertumbuhannya dan pada tahun berikutnya (2007)
pertumbuhannya mulai menurun.
Product Value (Benefit)
E-auction mempunyai berbagai value, baik bagi
penjual maupun bagi pembeli yang diantaranya adalah :
Kecepatan
(speed)
1.
Pembeli : mengurangi waktu negosiasi dengan supplier,
sehingga dapat lebih fokus pada masalah-masalah strategis lainnya.
2.
Penjual : dapat dengan cepat mengetahui harga yang
kompetitif untuk suatu barang.
Harga
sesuai pasar.
1.
Pembeli : Mereduksi biaya pengadaan barang dan jasa.
2.
Penjual : Membuat pasar yang efektif dengan harga yang
merefleksikan nilai yang sebenarnya dari setiap barang.
Profit/penghematan
secara langsung dan mempercepat ROI :
1.
Pembeli : menghemat sampai dengan 50% anggaran.
2.
Penjual : Mereduksi biaya inventori.
Kontrol
1.
Pembeli : kontrol penuh atas proses, aturan, supplier
dll.
2.
Jangkauan layanan global
Sedangkan
benefit dari diterapkannya e-auction adalah :
1.
Good Corporate Governance
2.
Effisiensi, tidak diperlukan invenstasi khusus untuk
menyelenggarakan e auction di suatu perusahaan.
3.
Biaya setup awal dan transaksi rendah.
Implementasi
mudah dan cepat :
1.
Hanya dibutuhkan 12 (dua belas) hari untuk menyiapkan
e-Auction
2.
Hanya sedikit mengubah kebijaksanaan perusahaan.
3.
Efisiensi proses.
4.
Tidak perlu proses negosisasi.
5.
Proses tanpa kertas (paperless)
Mudah
digunakan, layanan mencakup lokal dan seluruh dunia :
1.
Dukungan dari Telkom dan Commerce One
2.
Tidak perlu keahlian khusus untuk supplier.
3.
Implementasi fleksibel
4.
Auction bisa dilakukan dari bidding room atau secara
remote dari masing masing lokasi bidder.
5.
Bisa menggunakan berbagai tipe auction
Evaluasi Internal Capability
1. Quality
Perangkat lunak : E-Auction menggunakan berlisensi dari Commerce One (salah satu pemain global), sehingga sudah teruji kehandalannya.
Perangkat lunak : E-Auction menggunakan berlisensi dari Commerce One (salah satu pemain global), sehingga sudah teruji kehandalannya.
2. Reliability
1.
Perangkat keras / perangkat lunak: terdapat backup
2.
Availability (ketersediaan produk – kepastian): Alat
produksi diinstalasi di lokasi collocation yang memiliki tingkat availability
yang tinggi.
3.
Dengan konfigurasi saat ini, alat produksi dapat
melayani 100 concurrent Bidder: akses melalui internet 24 jam
4.
Billing and Collection: Proses billing dilakukan secara
manual berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Event e-Auction: Collection
dilakukan oleh masing-masing DC.
5.
Features: Features utama dari layanan ini adalah :
6.
Organization Management : Auction Management
7.
Reporting Features: Improved application performance /
stability
3. Coverage
Layanan e-Auction mempunyai jangkauan layanan ke seluruh dunia karena berbasiskan web (internet)
Layanan e-Auction mempunyai jangkauan layanan ke seluruh dunia karena berbasiskan web (internet)
4. Compatibility
Layanan e-Auction ini sangat mudah digunakan dan tidak merubah proses bisnis existing yang ada, jadi langsung dapat diterapkan sebagai Tools alat bantu negosiasi. Selain itu juga beberapa modul lainnya seperti sourcing dan e-Procurement dapat dilakukan secara plug and play modul, sehingga penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan suatu perusahaan.
Layanan e-Auction ini sangat mudah digunakan dan tidak merubah proses bisnis existing yang ada, jadi langsung dapat diterapkan sebagai Tools alat bantu negosiasi. Selain itu juga beberapa modul lainnya seperti sourcing dan e-Procurement dapat dilakukan secara plug and play modul, sehingga penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan suatu perusahaan.
5. Readiness
Produk ini siap dipasarkan dan secara kelengkapan dari mulai tools buku panduan untuk originator (Admin), bidder (Vendor), serta material Training dan set-up e-auction, proposal teknis dan biaya serta kelengkapan lainnya sudah siap dan langsung dapat diterapkan di market. home
Produk ini siap dipasarkan dan secara kelengkapan dari mulai tools buku panduan untuk originator (Admin), bidder (Vendor), serta material Training dan set-up e-auction, proposal teknis dan biaya serta kelengkapan lainnya sudah siap dan langsung dapat diterapkan di market. home
6.
Analisa Pesaing
Perbandingan kompetitif produk e-Auction yang ada di
Indonesia adalah e-auction yang di buat oleh beberapa komunitas seperti
komunitas perusahaan minyak dan gas (Oil and Gas Company) seperti http://www.portum.com, yang dibuat oleh
perusahaan di Jerman dan http://www.iogonline.com
yang dibuat oleh perusahaan local di Indonesia. Selain itu juga ada e-auction
yang dibuat oleh PT.Rekayasa Indonesia, dan PT PLN Indonesia.
Dari beberapa aplikasi yang dibuat oleh perusahaan pesaing tersebut, maka aplikasi yang sudah proven didunia adalah http://www.portum.com dan sudah banyak digunakan oleh komunitas oil and gas.
Dari beberapa aplikasi yang dibuat oleh perusahaan pesaing tersebut, maka aplikasi yang sudah proven didunia adalah http://www.portum.com dan sudah banyak digunakan oleh komunitas oil and gas.
Perspektif pelanggan terhadap produk sejenis
yang ada saat ini antara lain :
1. Pelanggan
mengharapkan produk e-auction yang diinginkan adalah produk yang sudah proven
dan sudah dipakai baik didunia maupun dibeberapa perusahaan di Indonesia.
2. Aplikasi
e-Auction yang diharapkan pelanggan adalah aplikasi yang bisa digunakan secara
cepat, tepat dan tidak menimbulkan suatu investasi yang besar, pelanggan hanya
membayar sesuai dengan value yang diberikan (pay per usage).
3. Pelanggan
menginginkan aplikasi e-auction ini menjadikan suatu market place di Indonesia,
yang memberikan peluang kepada supplier dan buyer untuk melakukan transaksi
secara electronic di Indonesia dan terhubung ke Market Global.
Pesaing lokal yang diketahui adalah layanan yang dikelola oleh PT. Rekayasa Industri. Data yang lebih detil tentang competitor lokal ini tidak tersedia.
Pesaing di Regional Asean adalah Bayantrade yang beroperasi dari Filipina, sedangkan pemain global diantaranya adalah Ariba, Portum dan lai-lain.
Portum diketahui pernah beberapa kali digunakan oleh perusahaan eksplorasi minyak TotalFinaElf yang berlokasi di Balikpapan.
Pesaing lokal yang diketahui adalah layanan yang dikelola oleh PT. Rekayasa Industri. Data yang lebih detil tentang competitor lokal ini tidak tersedia.
Pesaing di Regional Asean adalah Bayantrade yang beroperasi dari Filipina, sedangkan pemain global diantaranya adalah Ariba, Portum dan lai-lain.
Portum diketahui pernah beberapa kali digunakan oleh perusahaan eksplorasi minyak TotalFinaElf yang berlokasi di Balikpapan.
Struktur Tarif
Tarif e-auction berdasarkan keputusan Kadiv
Multimedia No. 03/HK-220/MM-54/2004 tanggal 10 Februari 2004 tentang Tarif
Layanan e-Auction. Kategori Perusahaan Pelanggan e-Auction dikelompokkan menjadi
3 (tiga) berdasarkan total pengeluaran perusahaan menggunakan e-auction selama
satu tahun :
•
Small :
Anggaran ≤ USD 10.000.000
•
Medium :
USD 10.000.000 < anggaran ≤ USD50.000.000
•
Large :
Anggaran ≥ USD 50.000.000
Setup Package
Setup fee adalah biaya yang dikeluarkan
perusahaan di awal masa berlangganan untuk melakukan setup sistem dan
persiapan-persiapan internal perusahaan tersebut untuk melakukan auction.
Pelanggan dapat memilih salah satu dari 3 paket yang tersedia, tergantung dari
kebutuhannya.
Tarif
Tarif e-Auction dibedakan menjadi 2,
yaitu :
1.
Flat : fee untuk pemakaian satu
tahun tetap, tidak tergantung pada nilai dari transaksi auction yang dilakukan
2.
Transaction-Based : fee
berdasarkan persentase dari nilai transaksi auction yang dilakukan, minimum
adalah USD 500 per auction event.
Transaction-based fee
*) Jika ternyata transaksi actual melebihi
batas transaksi yang ditentukan dalam kontrak atau kategori perusahaan, maka
transaction fee dihitung secara kumulatif, sehingga berlaku ketentuan berikut :
1. OMAP
(Proses Bisnis, OSS/BSS, SOP/SMP)
2.
Proses Bisnis dan Form (Detil
terlampir)
3.
Berlangganan layanan e-auction
4.
Uji coba (trial) layanan
e-auction
5.
Set-up account layanan
e-auction
6.
Set-up event layanan e-auction
7.
Penagihan layanan e-auction
8.
Isolir/cabutan/buka isolir
layanan e-auction
9.
Penyelesaian gangguan layanan e-auction
10. OSS
/ BSS
11. OSS
Provisioning dan fault handling dilakukan secara online melalui aplikasi OSS
e-Auction berbasis Web dan aplikasi T3-online (www.t3-online.telkom.co.id)
12. BSS
Proses billing dilakukan secara manual
13. SOP/
SMP (detil terlampir)
14. SOP
untuk produk e-Auction terdiri dari :
Manual originator
Manual Bidder
Pedoman Prosedur Operasi dan Pelayanan e-Auction
Lain-lain (Studi kasus, FAQ)
-
untuk transaksi auction s/d USD 10 Juta dikenakan fee 1,5 %, sedangkan
transaksi berikutnya dikenakan 1,25 % atau 1 %.
Studi
Kasus
PT. Garuda Indonesian Airways (GIA) sebagai
salah satu perusahaah penerbangan terbesar di Indonesia adalah pelanggan
pertama e-Auction. Berikut ini adalah 2 contoh kasus pelaksanaan e-Auction yang
dilakukan GIA :
Advertising Agency Auction :
•
Lokasi Bidder : Local bidding
•
MVB Auction with 6 Bidders Invited
•
2 Hours Auction with 3 times extension occurred
•
Budget Estimation Rp 30,5 Billions
•
Auction Saving Rp 7,32 Billions (30%)
•
Jet A-1 Fuel e-Auction
•
Lokasi Bidder : Remote Auction from Singapore and
Malaysia
•
Jet A-1 Fuel Singapore
•
Day/date: Tuesday, 16 September 2003
•
MVB Auction with 6 Bidders from International Suppliers
•
Value USD 54.879.000,-
•
Saving
•
Budget : USD 0,073
•
Best Bid : USD 0,0615
•
Saving : 15,75%
B. Sejarah
E-Auction pertama
dengan aktivitas berbasis web komersial dengan penjualan yang signifikan
dimulai pada bulan Mei 1995 yaitu perusahaan Onsale. Pada bulan September tahun
yang sama eBay juga mulai perdagangan. Kedua perusahaan menggunakan sistem
penawaran naik atau sistem pelelangan Inggris dan mereka adalah yang pertama
dari jenis mereka untuk mengambil keuntungan dari peluang teknologi terbaru.Web
menawarkan keunggulan baru seperti penggunaan tawaran otomatis melalui formulir
elektronik, mesin pencari untuk dapat dengan cepat menemukan item dan kemampuan
untuk memungkinkan pengguna untuk melihat item menurut kategori. E-Auction
telah sangat meningkatkan berbagai barang dan jasa yang dapat dibeli
dan dijual dengan menggunakan mekanisme lelang bersama dengan memperluas
kemungkinan cara lelang yang dapat dilakukan dan secara umum membuat penggunaan
baru untuk lelang. Dalam lingkungan web saat ini ada ratusan, jika tidak
ribuan, situs yang didedikasikan untuk praktik lelang online.
C. Jenis-jenis Lelang Online (E-Auction)
1.
Lelang Inggris
Lelang
Inggris adalah lelang dimana tawaran yang diumumkan oleh salah satu juru lelang
atau oleh peserta tender dan pemenang akan membayar apa yang mereka ajukan
untuk menerima objek. Lelang Inggris yang diklaim sebagai bentuk paling umum
dari semua on-line format lelang yang digunakan dan dianggap sebagai yang
paling sederhana dari semua bentuk.
2.
Lelang Belanda
Lelang
Belanda adalah kebalikan dari lelang Inggris dimana harganya mulai tinggi dan
secara sistematis diturunkan sampai pembeli menerima harga.
3.
Lelang harga-pertama dengan penawaran
tertutup
Lelang
harga-pertama dengan penawaran tertutup adalah ketika tawaran tunggal
dibuat oleh semua pihak penawaran dan yang menang adalah penawar tunggal
tertinggi, dan membayar apa yang mereka ajukan.
4.
Lelang Vickrey
Lelang
hampir mirip dengan lelang harga-pertama dengan penawaran tertutup hanya
saja pemenang hanya hanya membayar sebesar jumlah yang ditawarkan penawar
tertinggi kedua.
5.
Lelang Terbalik Lelang terbalik atau
reverse
Adalah
lelang dimana peran pembeli dan penjual yang terbalik.Beberapa penjual bersaing
untuk mendapatkan bisnis pembeli dan harga biasanya menurun dari waktu ke waktu
sebagai penawaran baru yang dibuat.Mereka tidak mengikuti format lelang khas
dimana pembeli dapat melihat semua penawaran dan dapat memilih yang mereka
inginkan.Lelang terbalik digunakan terutama dalam konteks bisnis untuk
pengadaan barang.
6.
Lelang Bidding-fee
Adalah
fee yang dikenakan pemilik web untuk setiap kenaikan harga penawaran barang
yang dilelang.
Sistem E-Auction saat ini
berkembang amat pesat namun ada berbagai kekurangannya juga antara lain
pemilik situs terlalu memanfaatkan kesempatan secara berlebihan dengan
mengambil fee yang terlalu tinggi. Meningkatnya popularitas menggunakan
lelang online telah menyebabkan peningkatan aktivitas penipuan dan pencurian
barang yang dijual lewat situs lelang. Menurut statistik dari polisi ada
lebih dari 8000 kejahatan yang melibatkan barang curian, penipuan atau penipuan
yang dilaporkan di eBay pada tahun 2009.
D.
Dampak
Negatif dan Positif e-Auction dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan
e-Auction
akan menjadi efektif dalam pelaksanaannya apabila barang/jasa yang
ditransaksikan adalah barang/jasa yang spesifik, dalam arti barang/jasa yang
ditransaksikan dalam proses pembelian dengan e-auction banyak dipasaran dan
banyak pula penyedianya. Persoalan menjadi sederhana jika e-auction diterapkan
untuk transaksi penjualan barang/jasa.Pihak pembeli yang telah memenuhi syarat
sebagai peserta tinggal melakukan penawaran harga yang terbaiknya.
Kemajuan
teknologi informasi yang sekarang sudah semakin pesat telah membuka banyak
peluang untuk mendapatkan, mengelola,dan menggunakan informasi yang didapat
dengan sangat cepat dan akurat (Suprihadi, Eddy 2007). Kemajuan teknologi
informasi yang sudah sangat pesat ini juga telah menunjukkan bahwa penggunaan
media elektrik mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia perdagangan
khususnya dalam dunia pelelangan.
Berkat
kemajuan teknologi informasi, pelelangan secara online, saat ini sudah mulai
berkembang. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan yang memiliki situs web
juga mendukung maju nya komunikasi secara real-time dan on-time melalui
internet.Hal ini juga mempunyai pengaruh dalam dunia pelelangan secara online.
Dengan
melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang adil dan transparan
maka pemerintah tidak hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa.pelelangan
yang dulu dilakukan secara manual sudah tidak punya daya tarik seperti dulu,
sehingga pemerintah harus melakukan pembaruan atau reformasi sektor publik.
Pada
saat ini pemerintah sudah mulai melaksanakan e-government.Salah satu aplikasi
dari e-government ini adalah e-auction. Di dalam paper ini akan dibahas
mengenai dampak negatif dan positif e-auction dalam peningkatan kinerja
perusahaan, serta manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan yang menggunakan
sistem e-auction.
e-Auction
sesuai asal katanya berarti proses penjualan barang dan jasa dimuka publik
secara elektronik. Dalam proses ini terjadi proses tawar menawar antara pihak
yang membutuhkan barang/jasa dan pihak yang menjual barang dan jasa.
Karena
dilakukan secara electronic realtime akan terwujud transparansi diantara
peserta e-auction. Jika penyelenggara e-auction adalah pihak yang membutuhkan
barang/jasa, peserta e-auction adalah para supplier barang/jasa yang telah
ditentukan terlebih dahulu spesifikasinya. Pihak pembeli akan diuntungkan oleh
proses ini dengan mendapat harga yang paling optimal, karena supplier akan
berlomba-lomba menawarkan harga yang paling optimal. Sebaliknya jika
penyelenggara e-auction adalah pihak yang menjual barang, maka peserta
e-auction adalah para pembeli barang. Pihak penjual akan diuntungkan dengan
mendapatkan harga jual yang paling optimal.
e-Auction
akan menjadi efektif dalam pelaksanaannya apabila barang/jasa yang
ditransaksikan adalah barang/jasa yang spesifik, dalam arti barang/jasa yang
ditransaksikan dalam proses pembelian dengan e-auction banyak dipasaran dan
banyak pula penyedianya. Persoalan menjadi sederhana jika e-auction diterapkan
untuk transaksi penjualan barang/jasa.Pihak pembeli yang telah memenuhi syarat
sebagai peserta tinggal melakukan penawaran harga yang terbaiknya.
Dalam
hal barang/jasa yang tawarkan pada proses pembelian tidak bisa spesifik,
rentang spesifikasi cukup lebar sehingga tidak mudah diketahui perbandingan
yang sepadan antara yang ditawarkan oleh para supplier, e-auction justru akan
menjadi penghambat. Hambatan ini bisa diminimalkan jika sebelumnya telah
dilakukan proses matrikulasi penilaian dari sisi administrasi dan spesifikasi
yang ditawarkan. e-Auction bisa digunakan untuk mendapatkan harga yang optimal
dari supplier.
Proses
e-Auction (Transaksi Pembelian) :
1.
Mula-mula penyelenggara (setelah melalui
proses pengumuman dan penerimaan dokumen lelang), menentukan supplier yang akan
diundang untuk mengikuti e-auction.
2.
Seluruh data yang berhubungan dengan
e-auction dimasukkan dalam program e-auction, termasuk kapan mulai, injury time
dan waktu perpanjangannya. Harga patokan sendiri dan batas bawah juga
ditentukan.
3.
Seluruh aturan main disampaikan kepada
peserta e-auction.
4.
Peserta memasukkan penawarannya sampai
saat yang ditentukan (bila diperlukan ditambah dengan perpanjangan).
5.
“Bendera” akan terus berpindah ke
supplier yang memasukkan harga yang terendah.
6.
Pada layar monitor supplier yang
mendapat “bendera” berarti saat itu supplier pada posisi menawarkan harga yang
terendah diantara yang lain.
7.
Pada layar monitor penyelenggara, bisa
diamati pergerakan “bendera” hingga batas waktu habis dan diketahui siapa
pemenangnya.
8.
Penyelenggara dapat mengingatkan atau
menanyakan kepada supplier yang memasukkan harga yang tidak wajar, meyakinkan
apakah hanya sekedar salah ketik saja atau harga yang benar.
Empat Pilar Perubahan dalam Teknologi Informasi
yaitu:
1.
Telekomunikasi
Perkembangan
teknologi informasi dan konvergensi media komunikasi telah berkembang lebih
jauh lagi bukan hanya sekedar layanan Plain Old Telephone System (POTS)
melainkan telah beralih menjadi layanan berbasis Teknologi Informasi terutama
bagi pengembangan IP Based Telephony, Asynchronous Digital Subscriber Line
(ADSL) dan Video Digital Subscriber Line (VDSL) sebagai tulang punggung
komunikasi berpita lebar (Broadband). Perkembangan teknologi saat ini sarana
catu daya listrik dapat menjadi media telekomunikasi baru dengan menggunakan
Power Line Communication (PLC). Hal ini telah menimbulkan potensi kompetisi
baru yang mungkin akan membawa pengaruh di masa mendatang terutama pada saat
teknologi alternative tersebut telah mencapai tahap yang matang (Mature).
2.
Storage Devices
Dalam
Annual Global Technology Outlook, para peneliti IBM menguji dampak yang
berlipat ganda (multiplying) dari trend tersebut. Pertama, peneliti
memperhitungkan berapa banyak data yang mungkin di Internet saat ini.Mereka
memperkirakan satu petabyte informasi – 1015 byte – atau ratusan kali dari
jumlah informasi di perpustakaan terbesar dunia yaitu the Library of Congress.
Kemudian mereka memperhitungkan kemungkinan untuk tahun 2010, ketika kita akan
mendapati data menjadi satu zettabyte (1021 byte) informasi di Internet. Hal
tersebut adalah jutaan petabyte – jutaan kali dengan apa yang mungkin saat ini!
3.
Desktop Computing
Jika
dilihat dari sisi penggunaan perangkat keras, telah terjadi pergeseran yang
signifikan, dari penggunaan komputer derngan kemampuan dan kapasitas yang besar
(misal mainframe) untuk melakukan berbagai aktifitas, menjadi pemanfaatan
kemampuan dari sekumpulan komputer dengan kemampuan yang kecil.Fenomena ini
dapat terlihat pada pemanfaatan dominasi PC untuk melakukan berbagai aktifitas
yang dilakukan secara terintegrasi.
4.
Internet
Meskipun
listrik melewati lebih dari 250 tahun untuk menjadi suatu bahan baku atau bahan
pokok bagi teknologi saat ini, Internet hanya membutuhkan 30 tahun untuk
berkembang menjadi teknologi yang universal. Diketahui pada akhir 1960-an,
Departemen Pertahan Amerika Serikat membiayai penelitian pertama untuk
Internet.
E.
Keuntungan dan kelemahan
dari lelang online (E-Auction)
Ø Keuntungan dari lelang
online :
·
Tidak terbatas oleh waktu dan tempat
·
Jumlah penawar dan penjual yang besar
·
Jaringan Ekonomi
Ø Kelemahan dari lelang
online :
·
Sering terjadi kegagalan proses up load penawaran pada paket
lelang,
·
Penawaran tidak sesuai syarat (underpriced bid) yang masih sering
terakomodir,
·
Penanggung-jawab dari system online tidak jelas, dan
·
Security system terkait kerahasiaan data penawaran juga tidak
jelas.
Selain
keuntungan dan kelemahan lelang online, lelang online juga memiliki proses
segmentasi yaitu :
·
E-Auction Web Site penyediaan website auction untuk pelanggan
e-auction
·
Spider Program adalah program pencarian yang lebih memuaskan. Spider
mulai pada situs yang popular pada halaman awal kemudian bergerak ke halaman
lain mengikuti hyperlink. Spider akan mengirimkan informasi tentang judul dan
kepala suatu halaman (kop) web.
·
Customer Profiles adalah data pelanggan e-auction
·
Customer Segmentationyang dimaksud adalah Pelanggan e-Auction
yaitu perusahaan-perusahaan yang berminat untuk mereduksi biaya proses
pengadaan barang dan jasanya dalam e-auction
·
Customer Behavior Model sebuah model konsumen yang menyangkut
tentang bagaimana mengapa,kapan dan dimana orang tersebut mau membeli atau
tidak produk tersebut.
Setelah
itu ada pula faktor-faktor dalam proses pengambilan keputusan, faktor-faktor
tersebut meliputi sebagai berikut :
·
Technology
berhubungan dengan it yang mendukung proses e-auction
·
Logistics
menyangkut masalah pembayaran, pengantaran barang
·
Decision
Making apakah orang tersebut mau membeli atau tidak barang tersebut
·
Environmental
Characteristics menyangkut masalah lingkungan tempat orang tersebut tinggal
·
Personal
Characteristics menyangkut identitas atau profil calon pembeli
·
Stimuli
berhubungan dengan masalah harga, promosi, produk, dan kualitas barang
Dan
yang terakhir di lelang online ada yang dinamakan 5 langkah penyelesaian misi,
5 langkah penyelesaian misi tersebut adalah :
1.
Pertama, semua data transaksi konsumen
harus diambil dari sebuah situs web e-lelang.
2.
Kedua adalah
untuk memilih variabel yang signifikan sebagai data input dari algoritma
segmentasi pelanggan yang diusulkan. Sebelum analisis data data mentah harus
dinormalisasi ke dalam variabel yang antara nol dan satu dan dapat dianalisis
dengan jaring saraf
3.
Ketiga adalah
untuk mengkonversi data ke dalam format yang normal.
4.
Keempat
adalah
menerapkan model jaringan saraf untuk data cluster ke dalam beberapa kelompok
yang homogen.
5.
Kelima adalah
ting menafsirkan data-data pelanggan dikelompokkan dalam beberapa kelompok.
F.
Yang Berkenaan Dengan
Hukum
1. Penjudi Penawaran
Menempatkan
tawaran palsu bahwa manfaat penjual item tersebut dikenal sebagai Bidding
penjudi. Ini adalah metode yang sering digunakan dalam lelang online, tetapi
juga dapat terjadi di Lelang standar. Hal ini dipandang sebagai perbuatan
melawan hukum karena tidak adil meningkatkan harga akhir lelang, sehingga
pemenang tender membayar lebih dari mereka harus memiliki. Jika tawaran penjudi
tidak berhasil, pemilik barang harus membayar biaya lelang. Pada tahun 2011,
seorang anggota eBay menjadi individu pertama yang dihukum karena penawaran
penjudi di lelang. Dengan mengambil bagian dalam proses, individu yang melanggar
aturan Uni Eropa perdagangan yang adil yang melakukan denda hingga £ 5.000 di
Inggris
2. Penipuan
Meningkatnya
popularitas menggunakan lelang online telah menyebabkan peningkatan aktivitas
penipuan. Hal ini biasanya dilakukan pada sebuah situs lelang dengan
menciptakan lelang sangat appetising, seperti jumlah awal yang rendah. Setelah
pembeli memenangkan lelang dan membayar untuk itu, penjual fradulent baik tidak
akan mengejar dengan pengiriman, atau mengirim versi kurang berharga dari item
yang dibeli (direplikasi, digunakan, diperbaharui, dll). Perlindungan untuk
mencegah tindakan-tindakan tersebut telah menjadi tersedia, terutama kebijakan
perlindungan pembeli Paypal. Seperti Paypal menangani transaksi, mereka
memiliki kemampuan untuk menahan dana sampai kesimpulan ditarik dimana korban
dapat dikompensasi.
3. Penjualan Barang Dicuri
Situs
lelang online yang digunakan oleh pencuri atau pagar untuk menjual
barang-barang curian kepada pembeli tidak curiga. Menurut polisi statistik ada
lebih dari 8000 kejahatan yang melibatkan barang curian, penipuan atau penipuan
yang dilaporkan di eBay pada tahun 2009.
Hal
ini telah menjadi praktek umum bagi para penjahat terorganisir untuk mencuri
di-permintaan barang, sering dalam jumlah besar. Barang-barang tersebut
kemudian dijual online karena merupakan pilihan yang lebih aman karena
anonimitas dan pasar di seluruh dunia menyediakan. penipuan Lelang membuat
sebagian besar pengaduan yang diterima oleh Pusat Pengaduan Kejahatan FBI
internet (IC3). Ini adalah sekitar 45% pada tahun 2006 dan 63% pada tahun 2005.
3 comments:
Mba Eka Kalo Boleh Tau ada referensin bukunya ngga? penulisnya. makasih sebelumnya.
mba eka, kalo boleh tau ada referensi bukunya ngga. makasaih.
referensi semua dapat dari net.
Post a Comment