February 8, 2013

Konsep Sistem Informasi "E-Auction"


A.    Pengertian E-Auction
Action berasal dari bahasa inggris yang berarti lelang, pelelangan, melelang. Sementara itu e merupakan singkatan dari elektronik, artinya disini adalah secara online melalui internet. E-Auction adalah layanan lelang electronic untuk penjualan (forward auction) dan pengadaan (reverse auction) barang antar perusahaan (Business to Business) berbasis web (internet).
E-auction adalah layanan lelang electronic untuk penjualan (forward auction) dan pengadaan (reverse auction) barang antar perusahaan (Business to Business) berbasis web (internet).
E-auction negosiasi dilakukan melalui platform online. Pemasok mendapatkan kemungkinan memperbaiki proposal mereka berdasarkan umpan balik dari pasar (peringkat misalnya dalam negosiasi) dan dianggap sebagai cara yang paling transparan melakukan negosiasi.
E-auction mencakup baik harga dan non-harga (tingkat layanan, kualitas, dll) parameter untuk memastikan hasil lelang mencerminkan nilai total keseluruhan terbaik untuk APMM.
Layanan e-Auction mulai beroperasi pada akhir 2002. Secara bertahap modul-modul e-auction dilengkapi dengan modul-modul baru sesuai dengan perkembangan kebutuhan pasar. Modul lengkap e-procurement (dimana auction termsuk di dalamnya) sudah siap pada akhir 2004.
Lay out Layanan  e-Auction
Penyelenggaraan suatu event e-Auction melibatkan :
Originator   : Pembeli sekaligus sebagai penyelenggara Event Auction
Bidder        : Suplier yang diundang oleh Originator untuk mengikuti suatu event auction
Originator membuat persiapan event auction dari terminal yang dimilikinya dengan akses melalui internet. Pada saat pelaksanaan event auction, suplier (Vendor) melalui terminal yang berada di lokasi remote atau di ruang khusus bidding. Setiap kegiatan yang sedang berlangsung dalam event e-auction tersebut dapat di monitor oleh Originator melalui terminal yang berada dalam ruang kontrol.

Standar Layanan
E-auction memiliki standar layanan sebagai berikut :
1.      Mampu menangani forward maupun reverse Auction, mampu menangani 8 jenis auction (English, Yankee, Multi Variable Bidding, etc.) dengan variabel lelang beragam (price, delivery, warranty, etc ) sampai +/- 15 jenis variabel atau lebih yang ditentukan sendiri panitia lelang.
2.      Mampu menerbitkan report event auction segera setelah event selesai dilaksanakan
3.      Mampu terhubung ke marketplace lainnya di dunia
4.      Web based

Background Business
Dalam meningkatkan profit margin di era kompetisi yang sangat ketat saat ini, perusahaan perlu melakukan kiat-kiat tertentu, dimana pilihannya adalah dengan meningkatkan revenue atau dengan menekan biaya (Cost).
Ilustrasi di atas memperlihatkan bahwa reduksi biaya procurement menghasilkan profit margin yang lebih bagus daripada profit margin yang dihasilkan dari meningkatkan sales.
Salah satu tahapan dari procurement yang mempunyai kontribusi cukup besar dalam mereduksi cost adalah tahapan e-auction.
Secara harfiah ‘Procurement' - diambil dari kata ‘Procure' dalam bahasa Inggris yang berarti mendapatkan atau memperoleh - berarti tindakan untuk mendapatkan atau memperoleh. Dalam banyak bidang ‘Procurement' diartikan sebagai ‘bagian pembelian'. Namun dalam kesempatan ini atau menurut terminologi Quantity Surveying, ‘Procurement Method' di definisikan atau diartikan seperti tersebut di atas.
Di banyak perusahaan atau institusi ‘Departemen Procurement' bertugas untuk mengadakan semua fasilitas yang dibutuhkan oleh perusahaan tersebut dari mulai kertas sampai kepada bangunan. Dalam kaitannya dengan pengadaan tersebut maka akan terjadi suatu interaksi antara permintaan dan pemenuhan permintaan tersebut. Dalam membuat suatu permintaan tentunya ada suatu standar-standar atas permintaan tersebut, baik yang berkaitan dengan volume, harga maupun kualitas. Untuk memenuhi permintaan dan standar tersebut, juga diperlukan suatu cara atau metode tentang bagaimana cara memenuhi permintaan tersebut. Metode tersebut harus dapat menjadi jalan terbaik dan dapat memenuhi semua persyaratan yang diminta dalam rangka pemenuhan permintaan tersebut.

Berdasarkan data pelaksanaan e-auction oleh perusahaan-perusahaan di dunia dalam berbagai bidang usaha, diperoleh penghematan seperti dapat dilihat pada tabel dibawah ini :
Fakta di atas menunjukkan bahwa e-auction merupakan salah satu solusi yang menarik bagi perusahaan-perusahaan untuk memangkas biaya dalam rangka meningkatkan profitnya. Selain itu juga dapat meningkatkan transparansi bagi perusahaan untuk mendukung Good Corporate Governance (GCG).

Background Teknologi
e-Auction menggunakan perangkat lunak berlisensi dari Commerce One (salah satu provider layanan e-procurement/auction terkemuka di dunia. Untuk mengakomodasi coverage layanan yang seluas mungkin dengan kemudahan akses, maka layanan e-Auction dibuat berbasiskan web.

Fungsionalitas dari perangkat lunak tersebut meliputi :
·         Sourcing
·         Rfx
·         Negotiation and Award
·         Supplier performance management
·         Auction
·         Forward Auction
·         Reverse Auction
·         Source intelligence
·         Multidimensional spend analysis
·         Advance supplier performance analysis
·         Contract Management
·         Contact creation and review
·         Negotiation and award
·         Contract compliance
Komponen lengkap dari perangkat lunak e-Auction dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Segmentation, Targetting, Positioning, Differentiation.
Segmentasi :
Pelanggan e-Auction adalah perusahaan-perusahaan di Indonesia yang berminat untuk mereduksi biaya proses pengadaan barang dan jasanya.. Perusahaan dari berbagai sektor industri tersebut disegmentasikan dalam 3 (tiga) kelompok berdasarkan besarnya anggaran pengadaannya dalam satu tahun, yaitu :
         Small       : Anggaran ≤ USD 10.000.000
         Medium   : USD 10.000.000 < anggaran ≤ USD50.000.000
         Large       : Anggaran ≥ USD 50.000.000
Targetting :
Berkaitan dengan program pemerintah untuk menerapkan budaya ‘good corporate governance’ di BUMN, maka target utama pelanggan e-Auction adalah BUMN-BUMN besar, seperti Telkom, Garuda, Jasa Marga dll. Targetkan berikutnya adalah perusahaan-perusahaan Minyak dan Gas dan juga institusi financial seperti Bank Indonesia, Bank BNI dll.
Positioning :
Layanan e-Auction diposisikan sebagai layanan dengan coverage nasional dan global yang dapat mengakomodasi berbagai macam jenis auction.
Differentiation :
Produk e-Auction mempunyai keunggulan yang membedakan layanannya dengan produk sejenis, yaitu selain dapat melakukan forward dan reverse auction juga didukung dengan 8 jenis auction (Yankee, English, English (No Ties), Open, Sealed, Dynamic Sealed, Dutch, Multi Variable Bidding). Jumlah variable yang dapat diakomodasi tidak terbatas (unlimited).
Marketsize
100 perusahaan dengan anggaran belanja pengadaan tahunan terbesar.

Market share
Sampai dengan saat ini (Juni 2004), e-Auction telah memiliki pelanggan 4 perusahaan besar, yaitu :
         PT. Garuda Indonesia Airways
         PT. Telkom
         Bank Danamon
         Perumnas

Perusahaan lain yang menjadi prioritas utama untuk menjadi calon pelanggan adalah :
         Telkomsel, Bank Indonesia, Angkasa Pura I & II, BRI, PGN, PERUMNAS, MERPATI, JASA MARGA, PT PAL Indonesia, PTPN 10, Bank Mandiri

Prioritas berikutnya adalah perusahaan-perusahaan berikut :
         Pupuk Kaltim, Pelindo 2, Pelindo 3, Kimia Farma, Adhi Karya, Pupuk Iskandar Muda, Bhanda Ghara Reksa, KPC, Total Indonesie, Vico
Tahun 2004 ini ditarget dapat dijalin kontrak dengan 15 pelanggan

Analisa Product Life Cycle
Pada saat ini (Juni 2004), e-Auction masih berada dalam tahapan introduction. Di Indonesia layanan e-auction masih sesuatu yang relative jarang digunakan, diperusahaan besar sekalipun. Pada tahun 2005 diharapkan pasar mulai terbentuk, sehingga didapat pertumbuhan yang signifikan seiring dengan lengkapnya modul e-Auction pada akhir 2004. Tahun 2006 layanan e-Auction diperkirakan mencapai puncak pertumbuhannya dan pada tahun berikutnya (2007) pertumbuhannya mulai menurun.

Product Value (Benefit)
E-auction mempunyai berbagai value, baik bagi penjual maupun bagi pembeli yang diantaranya adalah :
Kecepatan (speed)
1.      Pembeli : mengurangi waktu negosiasi dengan supplier, sehingga dapat lebih fokus pada masalah-masalah strategis lainnya.
2.      Penjual : dapat dengan cepat mengetahui harga yang kompetitif untuk suatu barang.
Harga sesuai pasar.
1.      Pembeli : Mereduksi biaya pengadaan barang dan jasa.
2.      Penjual : Membuat pasar yang efektif dengan harga yang merefleksikan nilai yang sebenarnya dari setiap barang.
Profit/penghematan secara langsung dan mempercepat ROI :
1.      Pembeli : menghemat sampai dengan 50% anggaran.
2.      Penjual : Mereduksi biaya inventori.
Kontrol
1.      Pembeli : kontrol penuh atas proses, aturan, supplier dll.
2.      Jangkauan layanan global
Sedangkan benefit dari diterapkannya e-auction adalah :
1.      Good Corporate Governance
2.      Effisiensi, tidak diperlukan invenstasi khusus untuk menyelenggarakan e auction di suatu perusahaan.
3.      Biaya setup awal dan transaksi rendah.
Implementasi mudah dan cepat :
1.      Hanya dibutuhkan 12 (dua belas) hari untuk menyiapkan e-Auction
2.      Hanya sedikit mengubah kebijaksanaan perusahaan.
3.      Efisiensi proses.
4.      Tidak perlu proses negosisasi.
5.      Proses tanpa kertas (paperless)
Mudah digunakan, layanan mencakup lokal dan seluruh dunia :
1.      Dukungan dari Telkom dan Commerce One
2.      Tidak perlu keahlian khusus untuk supplier.
3.      Implementasi fleksibel
4.      Auction bisa dilakukan dari bidding room atau secara remote dari masing masing lokasi bidder.
5.      Bisa menggunakan berbagai tipe auction
           
Evaluasi Internal Capability
1.      Quality
Perangkat lunak : E-Auction menggunakan berlisensi dari Commerce One (salah satu pemain global), sehingga sudah teruji kehandalannya.
2.      Reliability
1.      Perangkat keras / perangkat lunak: terdapat backup
2.      Availability (ketersediaan produk – kepastian): Alat produksi diinstalasi di lokasi collocation yang memiliki tingkat availability yang tinggi.
3.      Dengan konfigurasi saat ini, alat produksi dapat melayani 100 concurrent Bidder: akses melalui internet 24 jam
4.      Billing and Collection: Proses billing dilakukan secara manual berdasarkan Berita Acara Pelaksanaan Event e-Auction: Collection dilakukan oleh masing-masing DC.
5.      Features: Features utama dari layanan ini adalah :
6.      Organization Management : Auction Management
7.      Reporting Features: Improved application performance / stability
3.      Coverage       
Layanan e-Auction mempunyai jangkauan layanan ke seluruh dunia karena berbasiskan web (internet)
4.      Compatibility
Layanan e-Auction ini sangat mudah digunakan dan tidak merubah proses bisnis existing yang ada, jadi langsung dapat diterapkan sebagai Tools alat bantu negosiasi. Selain itu juga beberapa modul lainnya seperti sourcing dan e-Procurement dapat dilakukan secara plug and play modul, sehingga penerapannya disesuaikan dengan kebutuhan suatu perusahaan.
5.      Readiness
Produk ini siap dipasarkan dan secara kelengkapan dari mulai tools buku panduan untuk originator (Admin), bidder (Vendor), serta material Training dan set-up e-auction, proposal teknis dan biaya serta kelengkapan lainnya sudah siap dan langsung dapat diterapkan di market. home
6.      Analisa Pesaing
Perbandingan kompetitif produk e-Auction yang ada di Indonesia adalah e-auction yang di buat oleh beberapa komunitas seperti komunitas perusahaan minyak dan gas (Oil and Gas Company) seperti http://www.portum.com, yang dibuat oleh perusahaan di Jerman dan http://www.iogonline.com yang dibuat oleh perusahaan local di Indonesia. Selain itu juga ada e-auction yang dibuat oleh PT.Rekayasa Indonesia, dan PT PLN Indonesia.
Dari beberapa aplikasi yang dibuat oleh perusahaan pesaing tersebut, maka aplikasi yang sudah proven didunia adalah http://www.portum.com dan sudah banyak digunakan oleh komunitas oil and gas.

Perspektif pelanggan terhadap produk sejenis yang ada saat ini antara lain :
1.      Pelanggan mengharapkan produk e-auction yang diinginkan adalah produk yang sudah proven dan sudah dipakai baik didunia maupun dibeberapa perusahaan di Indonesia.
2.      Aplikasi e-Auction yang diharapkan pelanggan adalah aplikasi yang bisa digunakan secara cepat, tepat dan tidak menimbulkan suatu investasi yang besar, pelanggan hanya membayar sesuai dengan value yang diberikan (pay per usage).
3.      Pelanggan menginginkan aplikasi e-auction ini menjadikan suatu market place di Indonesia, yang memberikan peluang kepada supplier dan buyer untuk melakukan transaksi secara electronic di Indonesia dan terhubung ke Market Global.
Pesaing lokal yang diketahui adalah layanan yang dikelola oleh PT. Rekayasa Industri. Data yang lebih detil tentang competitor lokal ini tidak tersedia.
Pesaing di Regional Asean adalah Bayantrade yang beroperasi dari Filipina, sedangkan pemain global diantaranya adalah Ariba, Portum dan lai-lain.
Portum diketahui pernah beberapa kali digunakan oleh perusahaan eksplorasi minyak TotalFinaElf yang berlokasi di Balikpapan.
Struktur Tarif
Tarif e-auction berdasarkan keputusan Kadiv Multimedia No. 03/HK-220/MM-54/2004 tanggal 10 Februari 2004 tentang Tarif Layanan e-Auction. Kategori Perusahaan Pelanggan e-Auction dikelompokkan menjadi 3 (tiga) berdasarkan total pengeluaran perusahaan menggunakan e-auction selama satu tahun :
         Small       : Anggaran ≤ USD 10.000.000
         Medium   : USD 10.000.000 < anggaran ≤ USD50.000.000
         Large       : Anggaran ≥ USD 50.000.000
Setup Package
Setup fee adalah biaya yang dikeluarkan perusahaan di awal masa berlangganan untuk melakukan setup sistem dan persiapan-persiapan internal perusahaan tersebut untuk melakukan auction. Pelanggan dapat memilih salah satu dari 3 paket yang tersedia, tergantung dari kebutuhannya.
Tarif
Tarif e-Auction dibedakan menjadi 2, yaitu :
1.      Flat : fee untuk pemakaian satu tahun tetap, tidak tergantung pada nilai dari transaksi auction yang dilakukan
2.      Transaction-Based : fee berdasarkan persentase dari nilai transaksi auction yang dilakukan, minimum adalah USD 500 per auction event.
Flat Fee
Transaction-based fee
*) Jika ternyata transaksi actual melebihi batas transaksi yang ditentukan dalam kontrak atau kategori perusahaan, maka transaction fee dihitung secara kumulatif, sehingga berlaku ketentuan berikut :
1.      OMAP (Proses Bisnis, OSS/BSS, SOP/SMP)
2.      Proses Bisnis dan Form (Detil terlampir)
3.      Berlangganan layanan e-auction
4.      Uji coba (trial) layanan e-auction
5.      Set-up account layanan e-auction
6.      Set-up event layanan e-auction
7.      Penagihan layanan e-auction
8.      Isolir/cabutan/buka isolir layanan e-auction
9.      Penyelesaian gangguan layanan e-auction
10.  OSS / BSS
11.  OSS Provisioning dan fault handling dilakukan secara online melalui aplikasi OSS e-Auction berbasis Web dan aplikasi T3-online (www.t3-online.telkom.co.id)
12.  BSS Proses billing dilakukan secara manual
13.  SOP/ SMP (detil terlampir)
14.  SOP untuk produk e-Auction terdiri dari :
Manual originator
Manual Bidder
Pedoman Prosedur Operasi dan Pelayanan e-Auction
Lain-lain (Studi kasus, FAQ)
- untuk transaksi auction s/d USD 10 Juta dikenakan fee 1,5 %, sedangkan transaksi berikutnya dikenakan 1,25 % atau 1 %.
Studi Kasus
PT. Garuda Indonesian Airways (GIA) sebagai salah satu perusahaah penerbangan terbesar di Indonesia adalah pelanggan pertama e-Auction. Berikut ini adalah 2 contoh kasus pelaksanaan e-Auction yang dilakukan GIA :

Advertising Agency Auction :
         Lokasi Bidder : Local bidding
         MVB Auction with 6 Bidders Invited
         2 Hours Auction with 3 times extension occurred
         Budget Estimation Rp 30,5 Billions
         Auction Saving Rp 7,32 Billions (30%)
         Jet A-1 Fuel e-Auction
         Lokasi Bidder : Remote Auction from Singapore and Malaysia
         Jet A-1 Fuel Singapore
         Day/date: Tuesday, 16 September 2003
         MVB Auction with 6 Bidders from International Suppliers
         Value USD 54.879.000,-
         Saving
         Budget : USD 0,073
         Best Bid : USD 0,0615
         Saving : 15,75%
B.     Sejarah
E-Auction pertama dengan aktivitas berbasis web komersial dengan penjualan yang signifikan dimulai pada bulan Mei 1995 yaitu perusahaan Onsale. Pada bulan September tahun yang sama eBay juga mulai perdagangan. Kedua perusahaan menggunakan sistem penawaran naik atau sistem pelelangan Inggris dan mereka adalah yang pertama dari jenis mereka untuk mengambil keuntungan dari peluang teknologi terbaru.Web menawarkan keunggulan baru seperti penggunaan tawaran otomatis melalui formulir elektronik, mesin pencari untuk dapat dengan cepat menemukan item dan kemampuan untuk memungkinkan pengguna untuk melihat item menurut kategori. E-Auction telah sangat meningkatkan berbagai barang dan jasa yang dapat dibeli dan dijual dengan menggunakan mekanisme lelang bersama dengan memperluas kemungkinan cara lelang yang dapat dilakukan dan secara umum membuat penggunaan baru untuk lelang. Dalam lingkungan web saat ini ada ratusan, jika tidak ribuan, situs yang didedikasikan untuk praktik lelang online.

C.    Jenis-jenis Lelang Online (E-Auction)
1.      Lelang Inggris
Lelang Inggris adalah lelang dimana tawaran yang diumumkan oleh salah satu juru lelang atau oleh peserta tender dan pemenang akan membayar apa yang mereka ajukan untuk menerima objek. Lelang Inggris yang diklaim sebagai bentuk paling umum dari semua on-line format lelang yang digunakan dan dianggap sebagai yang paling sederhana dari semua bentuk.
2.      Lelang Belanda
Lelang Belanda adalah kebalikan dari lelang Inggris dimana harganya mulai tinggi dan secara sistematis diturunkan sampai pembeli menerima harga.
3.      Lelang harga-pertama dengan penawaran tertutup
Lelang harga-pertama dengan penawaran tertutup  adalah ketika tawaran tunggal dibuat oleh semua pihak penawaran dan yang menang adalah penawar tunggal tertinggi, dan membayar apa yang mereka ajukan.
4.      Lelang Vickrey
Lelang hampir mirip dengan  lelang harga-pertama dengan penawaran tertutup hanya saja pemenang hanya hanya membayar sebesar jumlah yang ditawarkan penawar tertinggi kedua.
5.      Lelang Terbalik Lelang terbalik atau reverse
Adalah lelang dimana peran pembeli dan penjual yang terbalik.Beberapa penjual bersaing untuk mendapatkan bisnis pembeli dan harga biasanya menurun dari waktu ke waktu sebagai penawaran baru yang dibuat.Mereka tidak mengikuti format lelang khas dimana pembeli dapat melihat semua penawaran dan dapat memilih yang mereka inginkan.Lelang terbalik digunakan terutama dalam konteks bisnis untuk pengadaan barang.
6.      Lelang Bidding-fee
Adalah fee yang dikenakan pemilik web untuk setiap kenaikan harga penawaran barang yang dilelang.
Sistem E-Auction saat ini berkembang amat  pesat namun ada berbagai kekurangannya juga antara lain pemilik situs terlalu memanfaatkan kesempatan secara berlebihan dengan mengambil fee yang terlalu tinggi.  Meningkatnya popularitas menggunakan lelang online telah menyebabkan peningkatan aktivitas penipuan dan pencurian barang yang dijual lewat situs lelang.  Menurut statistik dari polisi ada lebih dari 8000 kejahatan yang melibatkan barang curian, penipuan atau penipuan yang dilaporkan di eBay pada tahun 2009.

D.    Dampak Negatif dan Positif e-Auction dalam Peningkatan Kinerja Perusahaan
e-Auction akan menjadi efektif dalam pelaksanaannya apabila barang/jasa yang ditransaksikan adalah barang/jasa yang spesifik, dalam arti barang/jasa yang ditransaksikan dalam proses pembelian dengan e-auction banyak dipasaran dan banyak pula penyedianya. Persoalan menjadi sederhana jika e-auction diterapkan untuk transaksi penjualan barang/jasa.Pihak pembeli yang telah memenuhi syarat sebagai peserta tinggal melakukan penawaran harga yang terbaiknya.

Kemajuan teknologi informasi yang sekarang sudah semakin pesat telah membuka banyak peluang untuk mendapatkan, mengelola,dan menggunakan informasi yang didapat dengan sangat cepat dan akurat (Suprihadi, Eddy 2007). Kemajuan teknologi informasi yang sudah sangat pesat ini juga telah menunjukkan bahwa penggunaan media elektrik mempunyai pengaruh yang cukup besar dalam dunia perdagangan khususnya dalam dunia pelelangan.

Berkat kemajuan teknologi informasi, pelelangan secara online, saat ini sudah mulai berkembang. Selain itu, semakin banyaknya perusahaan yang memiliki situs web juga mendukung maju nya komunikasi secara real-time dan on-time melalui internet.Hal ini juga mempunyai pengaruh dalam dunia pelelangan secara online.

Dengan melihat kebutuhan masyarakat akan pelayanan publik yang adil dan transparan maka pemerintah tidak hanya berdiam diri dan tidak melakukan apa-apa.pelelangan yang dulu dilakukan secara manual sudah tidak punya daya tarik seperti dulu, sehingga pemerintah harus melakukan pembaruan atau reformasi sektor publik.

Pada saat ini pemerintah sudah mulai melaksanakan e-government.Salah satu aplikasi dari e-government ini adalah e-auction. Di dalam paper ini akan dibahas mengenai dampak negatif dan positif e-auction dalam peningkatan kinerja perusahaan, serta manfaat yang akan didapatkan oleh perusahaan yang menggunakan sistem e-auction.
e-Auction sesuai asal katanya berarti proses penjualan barang dan jasa dimuka publik secara elektronik. Dalam proses ini terjadi proses tawar menawar antara pihak yang membutuhkan barang/jasa dan pihak yang menjual barang dan jasa.

Karena dilakukan secara electronic realtime akan terwujud transparansi diantara peserta e-auction. Jika penyelenggara e-auction adalah pihak yang membutuhkan barang/jasa, peserta e-auction adalah para supplier barang/jasa yang telah ditentukan terlebih dahulu spesifikasinya. Pihak pembeli akan diuntungkan oleh proses ini dengan mendapat harga yang paling optimal, karena supplier akan berlomba-lomba menawarkan harga yang paling optimal. Sebaliknya jika penyelenggara e-auction adalah pihak yang menjual barang, maka peserta e-auction adalah para pembeli barang. Pihak penjual akan diuntungkan dengan mendapatkan harga jual yang paling optimal.

e-Auction akan menjadi efektif dalam pelaksanaannya apabila barang/jasa yang ditransaksikan adalah barang/jasa yang spesifik, dalam arti barang/jasa yang ditransaksikan dalam proses pembelian dengan e-auction banyak dipasaran dan banyak pula penyedianya. Persoalan menjadi sederhana jika e-auction diterapkan untuk transaksi penjualan barang/jasa.Pihak pembeli yang telah memenuhi syarat sebagai peserta tinggal melakukan penawaran harga yang terbaiknya.

Dalam hal barang/jasa yang tawarkan pada proses pembelian tidak bisa spesifik, rentang spesifikasi cukup lebar sehingga tidak mudah diketahui perbandingan yang sepadan antara yang ditawarkan oleh para supplier, e-auction justru akan menjadi penghambat. Hambatan ini bisa diminimalkan jika sebelumnya telah dilakukan proses matrikulasi penilaian dari sisi administrasi dan spesifikasi yang ditawarkan. e-Auction bisa digunakan untuk mendapatkan harga yang optimal dari supplier.
Proses e-Auction (Transaksi Pembelian) :
1.      Mula-mula penyelenggara (setelah melalui proses pengumuman dan penerimaan dokumen lelang), menentukan supplier yang akan diundang untuk mengikuti e-auction.
2.      Seluruh data yang berhubungan dengan e-auction dimasukkan dalam program e-auction, termasuk kapan mulai, injury time dan waktu perpanjangannya. Harga patokan sendiri dan batas bawah juga ditentukan.
3.      Seluruh aturan main disampaikan kepada peserta e-auction.
4.      Peserta memasukkan penawarannya sampai saat yang ditentukan (bila diperlukan ditambah dengan perpanjangan).
5.      “Bendera” akan terus berpindah ke supplier yang memasukkan harga yang terendah.
6.      Pada layar monitor supplier yang mendapat “bendera” berarti saat itu supplier pada posisi menawarkan harga yang terendah diantara yang lain.
7.      Pada layar monitor penyelenggara, bisa diamati pergerakan “bendera” hingga batas waktu habis dan diketahui siapa pemenangnya.
8.      Penyelenggara dapat mengingatkan atau menanyakan kepada supplier yang memasukkan harga yang tidak wajar, meyakinkan apakah hanya sekedar salah ketik saja atau harga yang benar.
Empat Pilar Perubahan dalam Teknologi Informasi yaitu:
1.      Telekomunikasi
Perkembangan teknologi informasi dan konvergensi media komunikasi telah berkembang lebih jauh lagi bukan hanya sekedar layanan Plain Old Telephone System (POTS) melainkan telah beralih menjadi layanan berbasis Teknologi Informasi terutama bagi pengembangan IP Based Telephony, Asynchronous Digital Subscriber Line (ADSL) dan Video Digital Subscriber Line (VDSL) sebagai tulang punggung komunikasi berpita lebar (Broadband). Perkembangan teknologi saat ini sarana catu daya listrik dapat menjadi media telekomunikasi baru dengan menggunakan Power Line Communication (PLC). Hal ini telah menimbulkan potensi kompetisi baru yang mungkin akan membawa pengaruh di masa mendatang terutama pada saat teknologi alternative tersebut telah mencapai tahap yang matang (Mature).
2.      Storage Devices
Dalam Annual Global Technology Outlook, para peneliti IBM menguji dampak yang berlipat ganda (multiplying) dari trend tersebut. Pertama, peneliti memperhitungkan berapa banyak data yang mungkin di Internet saat ini.Mereka memperkirakan satu petabyte informasi – 1015 byte – atau ratusan kali dari jumlah informasi di perpustakaan terbesar dunia yaitu the Library of Congress. Kemudian mereka memperhitungkan kemungkinan untuk tahun 2010, ketika kita akan mendapati data menjadi satu zettabyte (1021 byte) informasi di Internet. Hal tersebut adalah jutaan petabyte – jutaan kali dengan apa yang mungkin saat ini!
3.      Desktop Computing
Jika dilihat dari sisi penggunaan perangkat keras, telah terjadi pergeseran yang signifikan, dari penggunaan komputer derngan kemampuan dan kapasitas yang besar (misal mainframe) untuk melakukan berbagai aktifitas, menjadi pemanfaatan kemampuan dari sekumpulan komputer dengan kemampuan yang kecil.Fenomena ini dapat terlihat pada pemanfaatan dominasi PC untuk melakukan berbagai aktifitas yang dilakukan secara terintegrasi.
4.      Internet
Meskipun listrik melewati lebih dari 250 tahun untuk menjadi suatu bahan baku atau bahan pokok bagi teknologi saat ini, Internet hanya membutuhkan 30 tahun untuk berkembang menjadi teknologi yang universal. Diketahui pada akhir 1960-an, Departemen Pertahan Amerika Serikat membiayai penelitian pertama untuk Internet.

E.     Keuntungan dan kelemahan dari lelang online (E-Auction)
Ø Keuntungan dari lelang online :
·         Tidak terbatas oleh waktu dan tempat
·         Jumlah penawar dan penjual yang besar
·         Jaringan Ekonomi
Ø  Kelemahan dari lelang online :
·         Sering terjadi kegagalan proses up load penawaran pada paket lelang,
·         Penawaran tidak sesuai syarat (underpriced bid) yang masih sering terakomodir,
·         Penanggung-jawab dari system online tidak jelas, dan
·         Security system terkait kerahasiaan data penawaran juga tidak jelas.
Selain keuntungan dan kelemahan lelang online, lelang online juga memiliki proses segmentasi yaitu :
·         E-Auction Web Site penyediaan website auction untuk pelanggan e-auction
·         Spider Program adalah program pencarian yang lebih memuaskan. Spider mulai pada situs yang popular pada halaman awal kemudian bergerak ke halaman lain mengikuti hyperlink. Spider akan mengirimkan informasi tentang judul dan kepala suatu halaman (kop) web.
·         Customer Profiles adalah data pelanggan e-auction
·         Customer Segmentationyang dimaksud adalah Pelanggan e-Auction yaitu perusahaan-perusahaan  yang berminat untuk mereduksi biaya proses pengadaan barang dan jasanya dalam e-auction
·         Customer Behavior Model sebuah model konsumen yang menyangkut tentang bagaimana mengapa,kapan dan dimana orang tersebut mau membeli atau tidak produk tersebut.
Setelah itu ada pula faktor-faktor dalam proses pengambilan keputusan, faktor-faktor tersebut meliputi sebagai berikut :
·         Technology berhubungan dengan it yang mendukung proses e-auction
·         Logistics menyangkut masalah pembayaran, pengantaran barang
·         Decision Making apakah orang tersebut mau membeli atau tidak barang tersebut
·         Environmental Characteristics menyangkut masalah lingkungan tempat orang tersebut tinggal
·         Personal Characteristics menyangkut identitas atau profil calon pembeli
·         Stimuli berhubungan dengan masalah harga, promosi, produk, dan kualitas barang
Dan yang terakhir di lelang online ada yang dinamakan 5 langkah penyelesaian misi, 5 langkah penyelesaian misi tersebut adalah :
1.      Pertama, semua data transaksi konsumen harus diambil dari sebuah situs web e-lelang.
2.      Kedua adalah untuk memilih variabel yang signifikan sebagai data input dari algoritma segmentasi pelanggan yang diusulkan. Sebelum analisis data data mentah harus dinormalisasi ke dalam variabel yang antara nol dan satu dan dapat dianalisis dengan jaring saraf
3.      Ketiga adalah untuk mengkonversi data ke dalam format yang normal.
4.      Keempat adalah menerapkan model jaringan saraf untuk data cluster ke dalam beberapa kelompok yang homogen.
5.      Kelima adalah ting menafsirkan data-data pelanggan dikelompokkan dalam beberapa kelompok.

F.     Yang Berkenaan Dengan Hukum
1.      Penjudi Penawaran
Menempatkan tawaran palsu bahwa manfaat penjual item tersebut dikenal sebagai Bidding penjudi. Ini adalah metode yang sering digunakan dalam lelang online, tetapi juga dapat terjadi di Lelang standar. Hal ini dipandang sebagai perbuatan melawan hukum karena tidak adil meningkatkan harga akhir lelang, sehingga pemenang tender membayar lebih dari mereka harus memiliki. Jika tawaran penjudi tidak berhasil, pemilik barang harus membayar biaya lelang. Pada tahun 2011, seorang anggota eBay menjadi individu pertama yang dihukum karena penawaran penjudi di lelang. Dengan mengambil bagian dalam proses, individu yang melanggar aturan Uni Eropa perdagangan yang adil yang melakukan denda hingga £ 5.000 di Inggris
2.      Penipuan
Meningkatnya popularitas menggunakan lelang online telah menyebabkan peningkatan aktivitas penipuan. Hal ini biasanya dilakukan pada sebuah situs lelang dengan menciptakan lelang sangat appetising, seperti jumlah awal yang rendah. Setelah pembeli memenangkan lelang dan membayar untuk itu, penjual fradulent baik tidak akan mengejar dengan pengiriman, atau mengirim versi kurang berharga dari item yang dibeli (direplikasi, digunakan, diperbaharui, dll). Perlindungan untuk mencegah tindakan-tindakan tersebut telah menjadi tersedia, terutama kebijakan perlindungan pembeli Paypal. Seperti Paypal menangani transaksi, mereka memiliki kemampuan untuk menahan dana sampai kesimpulan ditarik dimana korban dapat dikompensasi.
3.      Penjualan Barang Dicuri
Situs lelang online yang digunakan oleh pencuri atau pagar untuk menjual barang-barang curian kepada pembeli tidak curiga. Menurut polisi statistik ada lebih dari 8000 kejahatan yang melibatkan barang curian, penipuan atau penipuan yang dilaporkan di eBay pada tahun 2009.

Hal ini telah menjadi praktek umum bagi para penjahat terorganisir untuk mencuri di-permintaan barang, sering dalam jumlah besar. Barang-barang tersebut kemudian dijual online karena merupakan pilihan yang lebih aman karena anonimitas dan pasar di seluruh dunia menyediakan. penipuan Lelang membuat sebagian besar pengaduan yang diterima oleh Pusat Pengaduan Kejahatan FBI internet (IC3). Ini adalah sekitar 45% pada tahun 2006 dan 63% pada tahun 2005.


3 comments:

Dading Kalijayadih said...

Mba Eka Kalo Boleh Tau ada referensin bukunya ngga? penulisnya. makasih sebelumnya.

Dading Kalijayadih said...

mba eka, kalo boleh tau ada referensi bukunya ngga. makasaih.

Unknown said...

referensi semua dapat dari net.